SURABAYA (kabarsurabaya.com) – Krisis Ekonomi Yunani yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar, tetapi tidak berpengaruh signifikan dengan produktivitas Pelabuhan Tanjung Perak yang meliputi 4 (empat) Terminal yakni Terminal Jamrud, Terminal Mirah, Terminal Nilam dan Terminal Kalimas.
Sedangkan arus kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak periode Januari sampai dengan Juni 2015 sebanyak 6.645 unit turun 2% dari tahun lalu di enam bulan pertama yakni sebanyak 6.795 unit, tetapi meningkat 2,7% apabila dihitung dari berat kapal yakni 37.428.727 ton di tahun 2015 dan tahun 2014 tercatat 36.437.432 ton.
Sementara untuk General Cargo, seperti dikemukakan kahumas Pelindo III Tanjung Perak, Dhany R. Agustian, tahun 2015 ini meningkat 18% dibanding tahun 2014 yakni 2.226.487 Ton/M3 di semester I tahun 2015 dan 1.882.322 Ton/M3 di tahun 2014 pada periode yang sama.
“Untuk curah kering mengalami peningkatan sebanyak 5%, pada tahun 2015 tercatat 2.655.493 ton di Januari hingga Juni 2015 sedangkan Januari hingga Juni 2014 tercatat 2.528.916 ton,” terang Dhany, Kamis (30/7/2015).
Disisi lain, arus Petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak (Jamrud, Nilam, Mirah) semester I tahun 2015 tercatat 291.682 Teus atau setara dengan 269.355 Box meningkat 3,9% dibanding tahun 2014 semester I yakni 280.732 Teus setara dengan 260.771 Box.
Lebih jauh Dhany juga mengatakan pada masa perekonomian yang sedang lesu ini memang terjadi penurunan di beberapa segmen usaha kepelabuhanan atau minimal stagnan.
“Namun kami tetap optimis hal ini bisa kami lampaui target RKAP 2015 dengan mengoptimalkan peralatan penunjang operasional yang ada, ditambah dengan SDM yang handal setelah melalui berbagai pelatihan yang diterima,” pungkas Dhany. (Edmen Paulus)