Sebanyak 777 santri tersebut tiba di Koarmatim menggunakan KRI Banda Aceh-593 dengan komandan Letkol Laut (P) Edy Haryanto disambut oleh Pangarmatim, Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saefulah Yusuf dan Mantan Menteri Energi dan Suber Daya Mineral (ESDM) Dahlan Iskan serta para santri dan pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jawa Timur (Jatim).
Dalam sambutannya, Pangarmatim menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober adalah sebagai Hari Santri Nasional (HSN), karena bertepatan dengan lahirnya resolusi Jihat santri membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rangkaian sejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari jasa-jasa santri, bahkan jauh sebelum Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdakaan pada 17 Agustus 1945.
“Penetapan hari santri adalah suatu bentuk dari pengakuan atas apa yang dilakukan oleh ulama, santri dan pesantren dalam momen tertentu untuk kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh Pangarmatim juga mengatakan, sebagai generasi muda harapan bangsa, para santri harus terus memelihara dan meneguhkan komitmennya terhadap perjuangan para pehlawan serta kecintaaanya pada tanah air.
“Perlu kita ingat kembali bahwa generasi muda memliliki andil besar bagi perjuangan bangsa karena pejuang-pejuang besar negeri ini terlahir dari andilnya para ulama dan santri,” terang Darwanto.
Selain juga bertujuan untuk mewujudkan kemanunggalan antara TNI dengan Santri, pelajar, pemuda, mahasiswa dan komunitas islam nusantara dalam komitmen untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara.
Usai diterima Pangarmatim, para santri langsung menuju gedung Panti Armada Koarmatim dan mendapat pembekalan dari Pemilik Media Grup Jawa Pos Dahlan Iskan yang menyampaikan seputar pentingnya para santri mengikuti perkembangan teknologi komunikasi khususnya media massa. Usai pembekalan para santri melanjutkan kegiatan lainnya di seputar Mako Koarmatim. (Ep)