Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Dianggap Syuhada, Ning Lia: Mari Doakan yang Terbaik

SURABAYA — Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, resmi dinyatakan selesai. Senator Lia Istifhama mengajak seluruh pihak untuk memanjatkan doa bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Senator yang akrab disapa Ning Lia ini menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh tim yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan — mulai dari Basarnas, BNPB, BPBD, TNI-Polri, relawan, hingga masyarakat yang sigap turun tangan sejak awal kejadian.
“Per hari Selasa (7/10/2025), operasi SAR resmi ditutup karena seluruh korban telah berhasil dievakuasi. Tim gabungan kini fokus pada proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI,” ujar Ning Lia.
Ia menegaskan, penanganan pascabencana tidak berhenti pada tahap evakuasi. Pendampingan psikologis dan spiritual bagi para santri yang selamat sangat dibutuhkan agar mereka dapat pulih dari trauma. Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.
Selain pemulihan mental, rehabilitasi fisik bangunan pesantren juga perlu mendapat perhatian. Ning Lia menyebut tragedi ini sebagai ujian yang harus dihadapi dengan gotong royong dan kepedulian.
“Para santri yang menjadi korban adalah para pejuang ilmu. Mereka menuntut ilmu di jalan Allah. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, karena mereka wafat dalam perjuangan mulia sebagai syuhada,” tutur Ning Lia dengan haru.
Sementara itu, Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menegaskan bahwa tim SAR telah bekerja maksimal hingga seluruh korban ditemukan.
“Kami melakukan pencarian dengan sangat hati-hati karena kondisi reruntuhan masih labil. Fokus utama kami adalah memastikan semua korban ditemukan secepat dan seaman mungkin,” jelasnya.
Hingga kini, tim gabungan di RS Bhayangkara masih melakukan proses identifikasi korban dengan mencocokkan data Ante Mortem dan Post Mortem, termasuk pemeriksaan DNA. Ning Lia juga mengapresiasi kerja keras tim DVI yang bekerja 24 jam tanpa henti dengan penuh dedikasi.
“Koordinasi antar tim berjalan sangat intens dan profesional. Semua bekerja dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Semoga keluarga korban diberi kesabaran dan ketabahan atas musibah ini,” pungkas Ning Lia.