7 Kelurahan Inovatif Kecamatan Sumbersari Siap Buka Layanan 24 Jam

JEMBER,(kabarjawatimur.com) – Sebanyak 7 kelurahan di Kecamatan Sumbersari dikenal sebagai kelurahan inovatif. Betapa tidak untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat mereka menciptakan berbagai inovasi.

Inovasi yang telah ada adalah penterjemahan dari perintah Camat Sumbersari, Regar Jeane. Bahkan para lurah juga diminta bekerja tidak dalam jam kerja harian 8 jam, namun bila perlu melayani 24 jam.

Camat Regar sendiri mendorong ketujuh lurah di wilayahnya untuk membuat program inovasi yang disesuaikan dengan kondisi kearifan lokal setempat.

Bahkan Regar juga mengimbau agar para jajaran kelurahan mau mengerjakan program mereka di luar jam kerja, bahkan hingga larut malam. Itu untuk mendekatkan dan melayani kebutuhan masyarakat.

“Tiap Kelurahan di Kecamatan Sumbersari saat ini sedang bergerak dengan berbagai inovasi-inovasi pelayanan masyarakat,”katanya.

“Tujuannya adalah ingin memberikan pelayanan yang optimal agar masyarakat di Kecamatan Sumbersari makin sejahtera,” sambungnya.

Inovasi di tujuh kelurahan di Kecamatan Sumbersari antara lain, program inovasi yang dikerjakan pada pagi hingga siang di Kelurahan-Kelurahan Kecamatan Sumbersari misalnya, Jaringan Komunikasi Layanan Masyarakat Antirogo (Jamu Layar) di Antirogo, Satu Pekarangan Satu Pohon Kelor (Sarang Telor), Sedekah Sampah (Kelola sampah sejak dari rumah) di Tegalgede.

Di Kelurahan Sumbersari ada pelayanan digital lewat Whatsapp dalam pengurusan adminduk pada jam kerja. Di Kebonsari ada Pahala melalui Sampah Kebonsari Keren (Sedekah Sampah), Gerakan door to door Pelayanan Gratis ke Masyarakat (Gedor Pelas Mas), Kelurahan Wirolegi dengan Layak dijamu (Pelayanan Adminduk di Meja Posyandu), dan Swami Berkah (Swadaya Masyarakat Wirolegi Berdayakan Sampah). Di Kranjingan ada Markas Besar (Masyarakat Kranjingan Sehat, Bugar dan Segar). Dan di Karang Rejo ada Pos Baja (Posyandu Tambah Meja).

Program inovasi yang dikerjakan pada pagi hingga siang di Kelurahan-Kelurahan Kecamatan Sumbersari misalnya, Jaringan Komunikasi Layanan Masyarakat Antirogo (Jamu Layar) di Antirogo, Satu Pekarangan Satu Pohon Kelor (Sarang Telor), Sedekah Sampah (Kelola sampah sejak dari rumah) di Tegalgede.

Kegiatan pada program inovasi di Kelurahan Sumbersari, Tegalgede, Kranjingan dan Karang Rejo

Di Kelurahan Sumbersari ada pelayanan digital lewat Whatsapp dalam pengurusan adminduk pada jam kerja. Di Kebonsari ada Pahala melalui Sampah Kebonsari Keren (Sedekah Sampah), Gerakan door to door Pelayanan Gratis ke Masyarakat (Gedor Pelas Mas), Kelurahan Wirolegi dengan Layak dijamu (Pelayanan Adminduk di Meja Posyandu), dan Swami Berkah (Swadaya Masyarakat Wirolegi Berdayakan Sampah). Di Kranjingan ada Markas Besar (Masyarakat Kranjingan Sehat, Bugar dan Segar). Dan di Karang Rejo ada Pos Baja (Posyandu Tambah Meja).

Kegiatan program inovasi Kelurahan Wirolegi, Antirogo dan Kebonsari

Tetapi ada inovasi layanan masyarakat yang dikerjakan sore hingga larut malam oleh Lurah-Lurah di Kecamatan Sumbersari. Sebut saja program Ngopimas (Ngobrol Aspirasi Masyarakat) di Tegalgede. Tiga pilar kompak dan rutin mendatangi rumah tokoh masyarakat bersilaturahmi sambil ngobrol membicarakan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

Di Kebonsari ada Sambel Wak Ri, (Sambang Bengi Layani Warga). Hampir sama dengan di Tegalgede, tiga pilar yang dipimpin Lurah Herlan cangkrukan malam-malam, kadang di pos kamling, di rumah Ketua RW dan tokoh masyarakat.

Belum lagi jika ada undangan dari warga pada malam hari seperti pengajian, tahlilan, hajat pernikahan, dan lain sebagainya. Lurah di Kecamatan Sumbersari siap 24 jam melayani warga.

Masih ada lagi inovasi yang tidak mengenal waktu. Durasinya bisa membutuhkan hingga mingguan. Seperti lomba video kreatif dengan tema pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) kerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *