Budi Leksono Apresiasi PDAM, Tapi Tegaskan PKL Kepanjen Butuh Sambungan Air Bersih Langsung

SURABAYA – Sebanyak 31 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Jalan Kepanjen, Surabaya, Depan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria hingga kini masih kesulitan mendapatkan akses air bersih. Padahal, para pedagang sudah mengajukan sambungan resmi ke PDAM Surabaya. Namun, yang diberikan baru sebatas bantuan master meter, bukan sambungan langsung ke masing-masing stand.
Alhasil, para PKL tetap mengandalkan air sumur seadanya untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini cukup memprihatinkan, terlebih sebagian besar pedagang menjajakan makanan dan minuman sehingga membutuhkan air bersih yang memadai.
“Kami ini ada 31 stand di sini. Sudah pernah ajukan sambungan PDAM, tapi yang dikasih hanya master meter. Sementara ini ya masih pakai air sumur, padahal butuh air bersih untuk masak dan kebersihan,” keluh salah satu pedagang.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya sekaligus Anggota Komisi B, Budi Leksono, turun langsung mendengar keluhan para PKL. Ia menegaskan siap mengawal aspirasi ini agar segera mendapat solusi yang lebih memadai.
“Air bersih adalah kebutuhan dasar warga. PKL harus mendapat perhatian lebih karena mereka bagian dari penggerak ekonomi rakyat. Kami akan kawal agar PDAM maupun Pemkot bisa memberikan solusi terbaik,” ujar Budi.
Meski demikian, Budi Leksono juga menyampaikan apresiasi kepada PDAM Surabaya yang telah memberikan bantuan master meter sebagai langkah awal.
“Kami berterima kasih kepada PDAM yang sudah membantu dengan master meter. Namun ke depan, para pedagang tentu berharap ada sambungan langsung agar kebutuhan air bersih benar-benar terpenuhi,” tambahnya.
Para pedagang pun berharap dukungan dari wakil rakyat ini bisa membuka jalan agar akses air bersih di kawasan Jalan Kepanjen segera terealisasi.