Achmad Hidayat Ajak Warga Kawal APBD Surabaya: Saatnya Solid Dukung Kebijakan Pro-Rakyat
Kader Partai PDIP Surabaya Achmad Hidayat.
SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya resmi menyetujui APBD Perubahan Tahun 2025 dengan nilai mencapai Rp12,347 triliun. Kesepakatan tersebut diambil melalui rapat paripurna yang digelar pada 11–12 Agustus 2025.
Tak berhenti di situ, untuk tahun 2026, Pemkot Surabaya juga menyiapkan pembiayaan alternatif sebesar Rp1,5 triliun guna mendukung proyek-proyek strategis daerah. Nilai itu lebih efisien dibanding rencana sebelumnya yang mencapai Rp2,9 triliun.
Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat, mengajak seluruh kader partai dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal kebijakan pro-rakyat yang dijalankan Wali Kota Eri Cahyadi dan Ketua DPRD Adi Sutarwijono.
“Kondisinya sekarang berbeda. Pada periode pertama, fokus pemerintah adalah pemulihan ekonomi pascapandemi. Kini kita menghadapi tantangan efisiensi di tengah perlambatan ekonomi. Karena itu, kita harus kompak dan solid mengawal kebijakan pro-rakyat,” ujar Achmad, Selasa (7/10/2025).
Achmad menilai langkah Wali Kota Eri Cahyadi yang tidak menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat di tengah tekanan ekonomi. Pemerintah, lanjutnya, juga terus mencari cara inovatif dan efisien dalam pembiayaan tanpa menambah risiko fiskal, agar program sosial tetap berjalan optimal.
“Program seperti Beasiswa Pemuda Tangguh Mahasiswa, beasiswa SMA/SMK, layanan kesehatan gratis yang berkualitas, dan perbaikan rumah tidak layak huni justru meningkat kuotanya pada tahun 2026,” jelasnya.
Selain memperkuat sektor sosial, Pemkot juga terus mempercepat pembangunan infrastruktur fisik, mulai dari perbaikan saluran drainase, pemasangan penerangan jalan umum (PJU), hingga penambahan ruas jalan baru. Langkah ini, kata Achmad, tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan publik, tetapi juga berdampak positif pada nilai ekonomi wilayah.
“Sikap terhadap kebijakan publik sebaiknya disertai pemahaman yang mendalam. Jangan mudah terprovokasi atau ditunggangi ambisi politik pihak tertentu yang justru bisa merugikan masyarakat,” tegasnya.
